JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi sebagian orang yang sudah menikah, bukan perkara mudah untuk menjalin hubungan baik dengan mertua.
Salah satu persoalan yang kerap ditemukan adalah komunikasi yang tidak lancar akibat adanya gap generasi, terutama menyangkut pola asuh anak.
Aktris Sandra Dewi pun tak menampik hal itu bisa saja terjadi oleh dirinya. Namun, dia mengaku berusaha menjaga hubungan baik dengan mertuanya.
"Kalau sama orangtua mungkin lebih gampang. Kalau mama saya, misalnya, terbiasa membolehkan anaknya untuk bicara. Kalau menurut kita enggak oke, boleh beropini," ujar Sandra di acara yang diadakan Mothercare #Senangnyajadiibu, di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Sementara itu menurut dia, gaya berkomunikasi yang dipakai di keluarganya belum tentu bisa diterapkan dengan keluarga suaminya.
Apalagi, lanjut Sandra, ia berprinsip hubungan dengan mertua harus lebih dijaga, karena tidak mau menyakiti siapa pun, termasuk suami.
Baca juga: Sandra Dewi Rencanakan untuk Tambah Anak
"Jadi, kalau misalnya (mertua) komen seperti ini, 'kenapa bisa sakit?' Saya akan jawab sebaiknya dan kontrol. Kalau misalnya (ada yang) enggak perlu dijawab, ya enggak usah," kata Sandra.
Hal ini dilakukan agar tidak menyakiti mertua dan suami. Selain itu, Sandra pun selalu berpikir bahwa yang diinginkan mertua adalah terbaik, entah bagi menantunya, anak atau cucunya.
Psikolog klinis Monica Sulistiawati mengungkapkan, jika memang ada sedikit bibit konflik atau rasa tidak suka dengan mertua, ada baiknya meminta bantuan pada suami atau istri.
Pasangan dapat dijadikan sebagai pintu komunikasi dengan mertua kita.
"Rasa lebih mudah bicara dengan orangtua itu juga sama posisinya kalau suami kita bicara dengan orangtuanya," kata Monica.
"Makanya tadi, relasinya harus sehat dan kompak, sehingga kalau ada apa-apa, kita curhat nih ke suami, 'eh bilangin deh mama kamu, papa kamu.' Jadi lewat dia (komunikasinya)."
Baca juga: Menantu Harus Tahu, Ini Tips Atasi Persoalan dengan Mertua
http://bit.ly/2GoUWCQ